Jembatan di Banjarsari Putus, 3 Warga Berjatuhan 3 Lainnya Bergelantung

Jembatan Ciliman di Kecamatan Banjarsari, Lebak, yang putus.

Barometer Banten – Jembatan yang terletak di Kampung Sigeung, Desa Tamansari, Kecamatan Banjarsari, Kabupaten Lebak, putus, Selasa (22 /3/22) sekitar pukul 12.00 WIB. Akibatnya, sebanyak 3 warga berjatuhan dan 3 warga lainnya bergelantung saat melintas bersamaan dengan robohnya jembatan tersebut.

Saman warga sekitar menyampaikan, kejadian tersebut bermula pada saat warga akan pulang dari persawahan menuju rumah.

Bacaan Lainnya

“Saat saya mau pulang ke rumah habis dari pesawahan bersama iring iringan ibu-ibu pada saat melintas jembatan yang terbuat dari bambu dengan panjang kurang lebih 50 meter, tepat berada di tengah-tengah tiba-tiba jembatan tersebut alami ambruk, saya beserta 3 orang ibu ibu berjatuhan ke sungai Ciliman berikut 3 orangnya lagi bergelantung, dengan ketinggian hampir mencapai 4 meter, alhamdulilah tidaklah terjadi apa apa pada diri saya cuma 2 orang ibu-ibu tersebut mengalami sok,” ujarnya.

Warga lainnya, Atib mengungkapkan, bahwa setiap tahun jembatan tersebut dilaksanakan gotong royong oleh warga sekitar untuk memperbaiki dengan bahan bambu dan kayu.

Dikatakan, pengguna jembatan tersebut hampir mencapai 30 kepala keluarga, mereka rutin melaksanakan aktivitas setiap hari ke ladang, baik sayur mayur maupun perkebunan sawit, warga juga hampir setiap tahunnya melaksanakan iuran secara swadaya untuk memperbaiki akses jalan serta jembatan tersebut.

Sementara itu, Kepala Desa Tamansari Jaelani, membenarkan peristiwa tersebut. Dikatakan Jaelani, bahwa ambruk jembatan gantung ciliman kampung sigeung rt 07 rw 02 penghubung masyarakat menuju pesawahan ladang perkebunan sawit dan itu merupakan satu-satunya akses jalan masyarakat untuk menuju pesawahan.

“Saya selaku kepala desa sangat mengharapkan adanya perhatian serta bantuan dari pemerintah untuk memperbaiki jembatan tersebut, jembatan tersebut merupakan akses yang sangat penting bagi masyarakat kami untuk mengeluarkan hasil bumi baik sayur mayur maupun hasil ladang pesawahan,” harapnya. (Febry)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan