Pematokan Lahan Tambang PT Suda Miskin di Panggarangan Ditolak Warga

Musyawarah masyarakat Kampung Patat, Desa Sogong, Kecamatan Pangarangan, Kabupaten Lebak.

Barometer Banten – Gelombang penolakan aktifitas PT. Suda Miskin yang akan melakukan pematokan lahan tambang kembali muncul. Kali ini penolakan muncul dari masyarakat Kampung Patat, Desa Sogong, Kecamatan Pangarangan, Kabupaten Lebak.

Penolakan tersebut muncul setelah sejumlah tokoh masyarakat melakukan musyawarah yang dilakukan di kampung mereka, Sabtu malam (20/3/2021).

Bacaan Lainnya

Dalam musyawarah tersebut, masyarakat memutuskan untuk menolak keberadaan PT Sudamiskin dan menolak lahannya untuk dipasang patok oleh pihak perusahaan sebagai tanda batas Wilayah Izin Usaha Pertambangan (WIUP) PT. Suda Miskin

Dituturkan Ulung (25), Tokoh Pemuda Setempat, bahwa penolakan ini didasari oleh kecintaannya terhadap tanah kelahiran dan menjaga kelestarian lingkungan, karena kehadiran perusahaan besar di sektor pertambangan akan berdampak besar terhadap keseimbangan ekosistem.

Saat ini, lanjut Ulung, di wilyah desa tempat tinggalnya belum dilakukan pematokan, karena masyarakat sudah berkali-kali menyampaikan penolakan.

“Jadi kami perlu tegaskan kembali, masyarakat tidak ingin lahan pertanian warga beralih fungsi menjadi pertambangan, karena akan menyebabkan kehilangan mata pencaharian masyarakat sekitar,” terang Ulung.

Ulung juga mempertanyakan ketidakjelasan keuntungan untuk masyarakat sekitar. Dibeberapa daerah, masyarakat di sekitar objek pertambangan tidak banyak merasakan manfaat dari kegiatan pertambangan.

Sebaliknya sambung Ulung, justru lingkungan menjadi rusak, lahan pertanian dan perkebunan terkalahkan, permukiman tergusur, serta resistensi sosial meningkat.

Selain itu terang Ulung, masih banyak aturan yang harus diselaraskan. Masih banyak kepentingan warga yang harus diperjuangkan dan yang paling penting ada kepentingan alam yang harus di lestarikan.

Baca Juga: Gubernur WH Dukung Pendiri Mathla’ul Anwar Diusulkan Sebagai Pahlawan Nasional

“Polusi dan pencemaran lingkungan menjadi permasalahan yang krusial dan tidak pernah ada solusi,” ujarnya.

Untuk itu Ulung meminta kepada pemerintah untuk mengkaji ulang Izin tambang yang diberikan kepada PT. Suda Miskin agar mata pencaharian masyarakat tidak tergerus.

“Kami ingin, meskipun izin tambang itu ada di pemerintah, namun jangan sampai mengabaikan masyarakat,” ujarnya.

Sebelumnya penolakan datang dari masyarakat Kampung Binong dan kampung Cipeundeuy Desa Cimandiri Kecamatan Panggarangan Kabupaten Lebak – Banten.

Penolakan dituangkan dalam surat pernyataan yang di tandatangani oleh ratusan warga setempat. Dalam surat tersebut, warga meminta agar PT. Suda Miskin untuk menghentikan semua aktifitas di atas lahan garapan warga. (Red)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

1 Komentar