Kemelut Pelaksanaan Proyek Gedung SMKN 1 Wanasalam

Kondisi galian pondasi bangunan gedung untuk SMKN 1 Wanasalam

Barometer Banten – Pelaksanaan proyek pembangunan gedung SMKN 1 Wanasalam, Kebupaten Lebak, menuai banyak masalah. Selain persoalan bahan material yang digunakan bangunan, juga masalah pekerja atau buruh bangunan yang merencanakan mogok kerja karena upahnya tersendat.

Sejumlah pihak menilai persoalan ini muncul akibat lemahnya pengawasan dari intansi terkait. Pantauan Redaksi Barometer Banten di lapangan, Rabu (1/09/2021), tampak galian kedalaman untuk ceker ayam itu hanya 50 centi meter, padahal situasi tanah tersebut rawan longsor. Kemudian ditemukan juga material bahan bangunan batu berjaket bukan batu belah.

Bacaan Lainnya

Ketika dikonfirmasi melalui sambungan WhatsApp, Diki selaku pengawas, mengatakan, bahwa untuk pengerjaan konstruksi, ia menyarankan wartawan untuk konfirmasi kepada konsultan. Ketika ditanya soal penggunaan listrik, air dan lain-lain, ia berdalih sudah berdasarkan surat perjanjian dengan pihak sekolah.

“Ada pun untuk listrik kenapa mengunakan fasilitas sekolah, memang betul listrik itu tertuang dalam rancangan anggaran belanja (RAB) karena jaringan untuk penghubung gensetnya untuk menyalakan lampu tembak tidak memadai  maka kami menggunakan pasilitas di sekolah. Dan kita pun membuat kesepakatan bikin suratan perjanjian dengan pihak sekolah untuk memakai listrik disekolah. Tapi untuk pengeboran ari itu tidak ada kang dalam RAB justru kami, mengikuti instruksi dari dinas, untuk mengunaka air yang sudah ada saja disekolah,” jelas Diki.

Dilain pihak, para pekerja mengeluh terkait pembayaran yang tidak komitmen, bahkan mereka mengancam akan melakukan mogok kerja bila upah mereka tidak segera dibayarkan.

“Bila mana dalam tempo dua hari tidak dibayarkan, kami pun akan mogok kerja dan demo,” ujar salah satu pekerja yang engan di sebutkan namanya.

Sorotan lain muncul dari Satgas Covid-19 Desa Parungsari. Mereka menyangkan kurangnya koordinasi pihak pelaksana proyek SMKN 1 wanasalam, terkait tenaga pekerjanya yang tidak mempunyai sertifikat vaksin. Bahkan tim satgas covid-19 Desa Parungsari, akan menghentikan kegiatan pelaksaan bilamana tenaga pekerja tidak mempunyai sertifikat vaksin.

“Pekerjan proyek SMKN 1 Wanasalam sementara di berhenti kan dulu, agar para pekerjanyan divaksin dulu guna mengurangi penyebaran covid-19,” ujar Komarudin selaku ketua Satgas Covid-19 Desa Parungsari.

Untuk diketahui bahwa kegiatan pembangunan ini merupakan bagian dari paket Belanja Modal Bangunan Gedung Tempat Pendidikan Pembangunan Prasarana SMKN Kabupaten Lebak (DAK) tahun anggaran 2021, dengan anggaran sebesar Rp 3,5 milyar lebih. Sementara untuk pelaksananya yaitu dari CV Cahaya Ali Pratama. (Febry)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan