Harga Gabah di Pandeglang Anjlok, Peran Bulog Dipertanyakan

Barometer Banten – Sejumlah petani di Kabupaten Pandeglang, mengeluhkan anjloknya harga gabah yang menyentuh Rp. 3.500 hingga Rp. 3.700 per kilogram, yang sebelumnya dikisaran Rp. 4.000 per kilogram.

Ahmad salah seorang petani di Desa Cikeusik, Kecamatan Cikeusik, mengaku, selain harga anjlok dirinya kesulitan menjual gabah. Padahal, harga gabah dari petani sudah sangat murah.

Bacaan Lainnya

“Iya, harga gabah anjlok dikisaran 3.500 per kilogram. Itupun petani kesulitan menjual, sekalinya ada yang beli, pembayarannya tidak langsung tapi menunggu paling singkat satu Minggu baru bayar” kata Ahmad, Senin (01/03/2021).

Menurut Ahmad, dengan harga gabah yang sangat murah seperti ini, membuat para petani di Cikeusik mengalami kerugian yang sangat besar.

“Jelas rugi, harga gabah kalau dibawah Rp 4.000, karena tidak seimbang dengan biaya yang kami keluarkan. Apalagi tahun ini kami kesulitan mendapatkan pupuk subsidi yang akhirnya kami terpaksa membeli pupuk non subsidi yang harganya dua kali lebih mahal,” jelasnya.

Baca Juga: Ada Pabrik Jamu Jahe di Lebak, WH: Ini Peluang Untuk Petani

Dia meminta agar Pemerintah Kabupaten Pandeglang, segera turun tangan mencarikan solusi bagi para petani.

“Jangan lagi panen raya bagus aja petani di bangga banggain pejabat daerah pada selfi, giliran kena wereng atau sekarang harga gabah anjlok pemerintah menghilang,” cetusnya.

Sementara itu Koordinator Eksponen Cikeusik, Muhamad Ilham, mendesak Perum Bulog segera mengoptimalkan penyerapan gabah dari para petani, agar para petani di Kabupaten Pandeglang tidak merugi setiap tahunnya.

“Petani selalu yang dirugikan pada saat panen harga gabah turun, Kemana Perum Bulog?. Disini peran Bulog harus bisa jemput bola dan Pemkab Pandeglang harus mengkordinasikannya, agar beban petani tidak terlalu berat” tegasnya. (Red)

Pos terkait